SEMBILAN (9) NYAWA

(rasa bangga jiwa kepada para syuhada Mavi Marmara)

9 Nyawa,

Bukan mitos makhluk yang manja

Namun hilangnya beberapa jiwa

Tragedi berdarah di hati semua

Sekelumit cuma

Dari ribuan terkorban di sana

Namun mampu membuka mata

Kerana kita 'terkena' sama

Mereka yang pergi tidak didendang

Menyabung nyawa di hujung senapang

Namun

Pulang mereka dipalu gendang

Diangkat martabat mereka pejuang

Walhal semua tahu mereka berjuang!

Hilang sementara

Suara bantah-berbantah

Atas zalim tidak pernah ditingkah

Berganti pula

Suara sorak bergema riuh rendah

Dari rumpun bumi Savannah

Bijak laksana mereka semua

Merencana kita sedemikian rupa

Media massa dikawal selia

Waktu beraksi terjangka sedia

Hingga tiada suara kita

Yang terdengar hanyalah cuma

Hiruk pikuk pelbagai bahasa

Bafana..! Bafana..!! Bafana...!!!

Harap hanya semoga

Selepas dedar sorakan akhir bergema

Pulanglah kembali ke dunia nyata

Ada nasib yang perlu dibela

Ada anak yang kehilangan bapa

Isteri hilang pasangan tercinta

Buat sembilan nyawa yang berlalu

Pergilah dahulu

Moga nanti kami bertamu

Bertemu kita di halaman rindu

Pada daerah yang begitu syahdu

ibnughazali

22062010 : 182020

Share

RINTIHAN AMANAH SEORANG AYAH..

(hampir menitis airmata membaca nukilan rasa jiwa kisah sahabat lama Ustaz Mohd. Hisham bin Mohamad al-Hafiz yang amat merindukan anaknya setelah pemergian isteri yang tercinta. Semoga akhi berjaya mendapat kembali anak yang tersayang, kami tetap akan doakan. Berikut nukilan dan rintihan akhi Hisham. Bersama-samalah kita mendoakan kesejahteraannya)

Tolonglah pulangkan anak kecilku,

aku benar-benar amat merinduinya,

Sudah tiada airmata yang hendak dialirkan,

Siang malam tidak dapat lelapkan mata,

Setiap saat teringatkan keletah dan

wajah comel anak tersayang,

Riang ria dan gelak tangisnya,

Betapa rindu meruntun hati,

Anak kecil yang tidak mengerti apa-apa,

Sudahlah kehilangan ibu, dipisahkan pula ia dengan bapanya,

Sedangkan wasiat si ibu sebelum menutup mata,

Agar aku dapat menjaga SUHAIB anakku dengan sebaiknya.

Tetapi, kini hukum wasiat sudah tidak dipedulikan,

Ayat Al Quran ditolak tepi,

Hadis Nabi tidak lagi dijadikan panduan,

Yang ada hanyalah tuduhan, penghinaan, fitnah dan

kata-kata kesat terhadap menantu sendiri,

Apakah salahku hingga diperlakukan sebegini,

Sampai bilakah persengketaan ini akan berakhir,

Tapi apakan daya insan lemah lagi dhaif ini

hanya mampu menadah tangan,

Ya Allah, aku hambaMu yang teraniaya,

Dipisahkan aku dan anak yang masih kecil,

Tidak dapat digambarkan betapa dalamnya kerinduan hati ini,

Tetap sabar menanti agar dikembalikan anak kecilku,

Ya Allah, Ya Rahman,

Kau lembutkanlah hati-hati mereka,

Agar mereka kembali mengikuti ajaranMu,

Amin ya rabbal ‘alamin.

Kepada keluarga mertuaku,

Sekali lagi aku merayu;

Tolonglah pulangkan anak kecilku

MUHAMMAD SUHAIB BIN MOHD HISHAM”

Share

PESANANNYA

(ketika jari pantas berlari, menutur kata melalui lensa)

Dia menyapa lembut bahasa

Suluh gelita bertemu cahaya

Merah membahang dan hijau yang tenang

Membuat hati terisi senggang

Seketika kemudian tersampai pesan

Bertanya khabar serta keadaan

Sempat juga menitip cadangan

Buat teman pelengkap insan

"Carilah yang sederhana jiwanya

Pasti dikau akan bahagia..."

"Rendah hati dan molek pekerti

Baik budi pelengkap diri..."

Seumpama...

Perempuan Melayu Terakhir lagaknya

Bukan bagi yang menutur bicara

Tetapi yang tersirat dalam wacana

Tersembunyi dalam lipat-lipat manusia

Senang dicari sukar diterka

Bagiku...

Teruskan mencari dan menunggu

Yang bisa menggetarkan hati batu

Yang sabar menundukkan ego dan dungu

Yang boleh menggenggam jiwa sedingin salju

INSYA-ALLAH ketemu...

ibnughazali

150610 : 150821

Share

SUATU MASA

(sekadar peringatan buat diri yang tiidak tahu erti sabar)

Suatu masa

Akan terjawab akhirnya

Semua tanda tanya

Semua cerita duka

Semua tanda derita

Terhurai umpama bilah-bilah mentari

Menghitung awan di pagi bererti

Memancar sinar membelah hari

Memugar cahaya ke segenap segi

Memberi bahagia penduduk Bumi

Ketika itulah

Baru jelas lagi terserlah

Berkat sabar serta berserah

Kepada-Nya yang memberi anugerah

Segala yang tersembunyi bernama hikmah

Di saat itu kau mampu tersenyum

Ibarat bunga mekar berkuntum

Rasanya segar; baunya harum

"Inilah sebab aku terjatuh

Mengajar agar tidak tersentuh

Barang kedua yang memberi contoh

Agar jalan yang kau tempuh

Tidak lagi memanjangkan tempoh..."

ALHAMDU LILLAH.....

ilham rasa menyentuh

pada saat mentari berlabuh

tika saat senja bersauh

ibnughazali

11062010 : 184901

Share